Beranda | Artikel
Metode Terbaik Murajaah Hafalan al-Quran (Dijamin Tidak Lupa) – Syaikh Khalid Ismail #NasehatUlama
Jumat, 10 Mei 2024

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, dan hadis ini masih saya ingat dengan baik, saya tidak pernah melupakannya. Saya ingat bahwa dulu saya di Masjidil Haram, ketika itu Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu Ta’ala sedang menyampaikan kajian.

Lalu setelah kajian saya bertanya dengan menulisnya di kertas: “Apa metode terbaik untuk memurajaah hafalan al-Quran al-Karim?” Saya terdorong untuk menanyakan pertanyaan ini, karena dulu saya menghafal dan memurajaah (al-Quran). Saya bergumam, “Saya yakin Syaikh akan menyebutkan banyak metode.”

Lalu Syaikh rahimahullah menjawab–dan saya tidak pernah melupakan ucapan beliau ini: “Metode terbaik untuk menghafal al-Quran adalah metode Nabi.” Maka saya semakin takjub, “Apa itu metode Nabi?!” Lalu beliau menyebutkan hadis ini: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika penghafal al-Quran mendirikan salat lalu membaca al-Quran itu (dalam salat) di malam dan siang hari, maka dia akan terus mengingatnya Namun jika dia tidak salat dan tidak membacanya dalam salat, maka dia akan melupakannya.” (HR. Muslim)

“Jika penghafal al-Quran mendirikan salat…” Yaitu dia mendirikan salat dan membaca al-Quran di dalam salatnya itu pada siang atau malam hari. Anda membaca al-Quran dalam Salat Malam, Salat Duha, atau salat sunah lainnya, maka ini menguatkan al-Quran di dalam dirimu. Demikianlah Anda dapat membuat dirimu suka membaca al-Quran dalam salat.

“Wahai orang yang berselimut (Muhammad)! Bangunlah (untuk salat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah sedikit dari itu atau tambahlah Dan bacalah al-Quran itu dengan tartil…Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat.” (QS. al-Muzzammil: 1 – 5)

=====

النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَهَذَا الْحَدِيثُ أَذْكُرُهُ جَيِّدًا مَا أَنْسَاهُ عِنْدَمَا أَذْكُرُ كُنْتُ فِي الْحَرَمِ وَكَانَ الشَّيْخُ ابْنُ عُثَيْمِينَ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى يُلْقِي دَرْسًا

فَبَعْدَ الدَّرْسِ أَنَا أُسَائِلُ فِي وَرَقَةٍ مَا الطَّرِيقَةُ الْمُثْلَى لِمُرَاجَعَةِ الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ؟ فَأَنَا يَعْنِي شَدَّنِي هَذَا السُّؤَالُ كُنْتُ أَحْفَظُ وَأُرَاجِعُ فَقُلْتُ أَكِيدٌ الشَّيْخُ الْآنَ سَيَأْتِي بِطُرُقٍ

فَقَالَ الشَّيْخُ رَحِمَهُ اللهُ مَا أَنْسَى هَذِهِ يَعْنِي الْكَلَامَ قَالَ أَمْثَلُ طَرِيقَةِ حِفْظِ الْقُرْآنِ الطَّرِيقَةُ النَّبَوِيَّةُ فَازْدَدْتُ عَجَبًا قُلْتُ أَيْش الطَّرِيقَةُ النَّبَوِيَّةُ؟ فَذَكَرَ هَذَا الْحَدِيثَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِذَا قَامَ صَاحِبُ الْقُرْآنِ فَقَرَأَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ذَكَرَهُ وَإِنْ لَمْ يَقْرَأْهُ قَالَ نَسِيَهُ (وَإِذَا لَمْ يَقُمْ بِهِ نَسِيَهُ)

وَإِذَا قَامَ صَاحِبُ الْقُرْآنِ قَامَ بِالْقُرْآنِ بِاللَّيْلِ أَوْ النَّهَارِ تَقْرَأُ الْقُرْآنَ فِي صَلَاةِ اللَّيْلِ فِي صَلَاةِ الضُّحَى فِي الصَّلَاةِ النَّافِلَةِ فَهَذَا يُثَبِّتُ الْقُرْآنَ فِي نَفْسِكَ هَكَذَا تُحَبِّبُ إِلَيْهَا الْقِيَامَ بِالْقُرْآنِ

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلْ الْقُرْآنَ تَرْتِيْلًا إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيْلًا


Artikel asli: https://nasehat.net/metode-terbaik-murajaah-hafalan-al-quran-dijamin-tidak-lupa-syaikh-khalid-ismail-nasehatulama/